BANGGA JADI ANAK PETANI

HPP MURATARA bersama organisasi lainnya Sukses menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dengan Tema “Membangangun Peradaban di Era Globalisasi Berdasarkan Pancasila” Bersama dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumsel, PMKRI, IPTI,PMII dan IPPNU di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel .  Acara yang digagas ini dipersembahkan agar pemahaman generasi muda lenih baik lagi guna menyongsong Era Globalisasi Pertukaran Data yang Hilir Mudik dan Tanpa Filter tersebut maka diyakini Indonesia tidak akan Mampu Berkompetisi Kegiatan tersebut diikutu berbagai Organisasi kepemudaan, BEM se Sumsel, Mahasiswa, Pelajar yang berjumlahnya kurang lebih 500 peserta kata Husin Rianda,SH saat ditemui di lokasi acara berlangsung.  Acara ini di suguhkan dengan Narasumber yang kopeten dibidangnya yaitu:  • Siska Marleni,SE.,M.Si (Anggota DPD RI)  • H.M.Giri Ramanda N Kiemas (Ketua DPRD Sumsel)  • Dr.Joko Siswanto M.Si (Praktisi Rektor UNITAS)  Dan Bapak Drs. Joko Imam Santoso dalam Sambutan menyampaikai

Indralaya, pertemuan antara Himpunan Pemuda Perantau Musi Rawas Utara (hpp Muratara) dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Muratara di UNSRI (IKM muratara) IKM bertindak Sebagai tuan Rumah Ada beberapa poin yang di bahas di antaranya Penting nya Menjaga Sinergitas Organisasi dalam kesempatan itu juga ketua umum HPP MURATARA YADI PEBRI mengatakan bahwa "pemuda muratara yang ada di perantau harus bersatu dan menjaga Nilai-nilai Kekeluargaan dan persaudaraan yang Harus teguh" Dan beberapa kader HPP MURATARA dan IKM MURATARA UNSRI dalam kesempatan ini menyampaikan sama" berkeinginan dan sepakat untuk menjaga sinergitas dan fokus dalam pembentukan karakter Pemuda MURATARA Dan dalam kesempatan ini juga ketua IKM MURATARA WAHYU dalam sambutannya IKM MURATARA UNSRI menyampaikan bahwa organisasi yang di pimpinya dikala libur kuliah menyempatkan sosialisasi bagi siswa kelas 3 untuk masuk PTN atau PTS Dilanjutkan Yadi "Kami HPP MURATARA sangat bangga dengan ada da

Salam Persaudaraan Awal mula berdirinya hpp muratara tidak terlepas dari mekarnya  musi rawas utara dari kabupaten induk yaitu musi rawas pada 2013 yang lalu, serta menelan korban jiwa dua orang pemudah dari total empat korban jiwa yang lagi semangat –semangat nya dengan cita-cita ingin hidup di daerah yang lebih baik lagi. Dan dengan meneruskan semangat juang serta cita-cita para pendahulunya terdapat segelintir pemudah produktif pada 2015 yang ingin membentuk sebuah wadah tempat bernaungnya seluruh gagasan serta ide yang ada dari sebuah kabupaten baru. dan tergolong salah satu daerah yang masih tertinggal di sumatera selatan. Kulop yadi pebri muncul ke permukaan di dalam sekian banyaknya pemuda yang bernasib serta sepenanggungan yang sama dan punya cita-cita yang sama, dengan beberapa tokoh pemuda muratara yang telah terlebih dahulu menunjukkan bahwa daerah primitif pedalaman serta tingkat kriminalitas yang tinggi oleh segelintir orang yang belum memahami seluruhnya dari m